Jatuh cinta dalam diam.
ويرفع الفاعل فعل أضمرا # كمثل زيد في جواب من قرأ
# terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.
# seperti pengucapan “zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?
Adakalanya orang jatuh cinta namun memilih untuk menyimpan sejenak perasaan itu, bukan tanpa alasan,namun lebih kerena dia menganggap bahwa cinta untuk saat ini hanyalah sebuah keinginan yang belum mencapai tingkat kebutuhan.
Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta namun dengan cara yang samar. Karena mungkin dia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas.
Lebih tepatnya dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah.
Karena cinta bukan hanya sekedar tentang merasa nyaman, namun lebih kepada memberi rasa nyaman.
Karena cinta bukan hanya menerima, tapi memberi dan memberi.
Jarak jauh sekalipun tak mampu memadamkan api cinta
وعلقة حاصلة بتابع # كعلقة بنفس الاسم الواقع
# Hubungan dhomir yang timbul dari isim taabi’ ( mengikuti isim yang asal)
# Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.
Bait ini menjelaskan tentang syaagil dalam istighol, untuk dijelaskan lebih detail mungkin
akan sangat panjang, namun saya akan coba untuk menjelaskan lewat contoh saja.
Contoh awal dari istighol زيدا ضربته
Contoh istighol dengan taabi’ زيدا ضربت رجلا يحبه
Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.
Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga sangat diharapkan. Namun terkadang bagi mereka yang LDR, menelpon atau bahkan melihat foto kekasihnya saja, mampu mengobati rindu yang datang, layaknya bertemu langsung empat mata.
Karena cinta yang haqiqi tidak akan luntur hanya dengan jarak
dicopy dari http://bungkusroti.blogspot.sg/2016/05/7-bait-cinta-dalam-nadhom-alfiyah-ibn.html
No comments:
Post a Comment