Tuesday, August 22, 2017

KAMI SISWA/I MADRASAH, KAMI BANGGA, KAMI BISA

Momentum upacara dalam rangka HUT RI Ke 72 yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Desa Cibatu Kecamatan Karangnunggal merupakan momen paling bersejarah sekaligus membanggakan bagi siswa/i MTs. Al-Irfan. Bagaimana tidak, beratus-ratus pasang mata memandang dengan rasa kagum dan bangga melihat anak-anak mereka tampil gemilang sebagai petugas pengibar bendera lambang negara, paduan suara dan aksi Drumband, semua dilakukan dengan sangat sempurna. Siswa/i yang menjadi primadona saat itu tidak lain adalah siswa/i MTs. Al-Irfan. Madrasah yang dulu dipandang sebelah mata, termarginalkan dan selalu dikesankan sekolah kampungan. Namun kini MTs. Al-Irfan dapat mengubah semua imej tersebut. Bukan dengan perlawanan ataupun debat kusir tak bermutu, tapi membuktikan dengan kenyataan tampilan prestasi gemilang dalam berbagai momen termasuk penampilan saat HUT RI ke 72 di lapangan Cilangkap Desa Cibatu Kecamatan Karangnunggal.
Aksi Al Irfan Drumband Group (ADG) mendapat perhatian khusus oleh setiap orang yang hadir saat itu. Mungkin baru kali ini mereka menyaksikan di sini, dikampung ini, di Desa ini atraksi drumband yang biasanya hanya ada di perkotaan. Dengan membawa motto "Disiplin, Tanggung Jawab dan Kerjasama", ADG telah membawa nama MTs. Al-Irfan sejajar dengan sekolah-sekolah bonafid yang berada diperkotaan sana.
Semoga ADG terus maju, MTs. Al-Irfan terus mengukir prestasi dan berkembang menjadi sekolah unggulan. Paskibra MTs. Al-Irfan menjadi prototype bagi sekolah-sekolah lainnya begitu pula dengan paduan suara semakin menunjukkan jati diri dipentas yang lebih tinggi.
Bravo., MTs. Al-Irfan
Bravo ADG
Bravo Paskibra MTs. Al-Irfan
Bravo padus MTs. Al-Irfan
Terus maju..,

Aksi Drumband ADG


Monday, August 7, 2017

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

Assalamu alaikum wr. wb
Sahabat madrasah, tahun pelajaran 2017/ 2018 sudah dimulai, bagi guru, kepala madrasah dan juga stakeholders lainnya mungkin saat ini sangat membutuhkan kalender pendidikan tahun 2017/ 2018. Kalender pendidikan tersebut sangat berguna untuk membuat program tahunan madrasah, dokumen I dan II, juga untuk rencana evaluasi pembelajaran selama tahun itu. Maka dari bagi anda yang membutuhkannya bisa dengan klik di sini
Wassalamualaikum wr.wb.

Wednesday, May 24, 2017

PIDATO KEPALA MTs.AL-IRFAN DALAM RANGKA WISUDA DAN PERPISAHAN KELAS IX 23 Mei 2017



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Yang terhormat Ketua Yayasan Nurul Irfan Cilangkap
Yang terhormat Ketua komite MTs. Al-Irfan
Yang terhormat para tenaga pendidik dan kependidikan MTs. Al-Irfan
Yang terhormat Aparatur pemerintahan mulai dari Desa, Kepunuhan, RK sampai pada RT
Para tamu undangan, Orangtua siswa/I Kelas IX yang saya hormati
Dan Anak-Anakku siswa/I MTs. Al-Irfan yang saya banggakan.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat, nikmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga kita bisa hadir dalam acara Prosesi wisuda dan pelepasan/ perpisahan kelas IX siswa/I MTs. Al-Irfan.
Sholawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah menuntun, membimbing dan mendidik kita menuju jalan agama yang haq yaitu dinul Islam.
Pertama saya ucapkan banyak terimakasih kepada hadirin semua yang telah menyempatkan diri untuk datang menghadiri acara ini, dan juga saya ucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan yang diberikan dari semua pihak, terutama para orang tua siswa/I kelas IX yang pada saat ini akan menyaksikan putra/I-nya akan diwisuda,

Hadirin yang saya hormati,
Pendidikan merupakan sebuah proses,
 proses yang membutuhkan waktu yang panjang
proses yang memerlukan kesabaran, yang memerlukan kejernian hati dan pikiran
Proses yang di dalamnya terjadi interaksi antar berbagai pihak yang terkait, dalam hal ini siswa/I, guru, orang tua dan juga masyarakat.
Oleh karena itu sesungguhnya Pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua,-
Bukan hanya tanggung jawab guru
Bukan hanya tanggung jawab orang tua
Namun kita semua, sekali lagi kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal pendidikan.
Jika saja tanggung jawab tersebut kita sadari bersama, kita duduk bersama, kita diskusikan bersama, kita menganalisa segala masalah-masalah pendidikan secara bersama, dan kita mencari solusinya secara bersama.
Saya sangat yakin kita akan mendapatkan sebuah pendidikan untuk putra/I kita PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS.
Sehingga putra/I kita menjadi anak-anak yang memiliki kemampuan yang mumpuni yang didasarkan dengan ajaran islami.

Hadirin yang saya hormati,
MTs. Al-Irfan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam upaya mendidik siswa/i nya.
Saya dan juga guru-guru di MTs. Al-Irfan ini, semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang standar dengan Pelayanan Pendidikan Nasional.
Melalui kegiatan belajar mengajar, kita sudah menggunakan berbagai media pembelajaran, yang mungkin disebagian sekolah setingkat belum menggunakannya.
kegiatan ekstrakurikuler di MTs. Al-Irfan saya yakin lebih komplit atau lebih banyak kegiatan ekstrakurikulernya dibandingkan dengan sekolah-sekolah setingkat yang ada di Kecamatan Karangnunggal ini.
Kegiatan pembiasaan yang setiap hari kita jalankan di bawah bimbingan guru, tadarus sebelum belajar, sholat duha sebelum istirahat dan shulat zuhur sebelum pulang.
Pelayanan pendidikan tersebut selalu kita jaga konsistensinya dan kita evaluasi disetiap tahun untuk mengadakan peningkatan ditahun-tahun ke depan.


Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah,-
Pada kesempatan yang berbahagia ini, dipenghujung tahun pelajaran 2016/ 2017,-  izinkan saya untuk memberikan review atau mendeskripsikan MTs. Al-Irfan selama tahun pelajaran tersebut.

Yang pertama dari jumlah siswa
Pada awal tahun pelajaran jumlah siswa kelas VII = 62 orang
Pindah : 1 orang, sehingga jumlah siswa kelas VII saat ini :   61    orang
Kelas VIII di awal tahun pelajaran : 59 orang
Keluar  : 1 orang, sehingga jumlah siswa kelas VIII saat ini : 58 orang
Kelas IX diawal tahun pelajaran berjumlah : 51 orang
Namun ketika memasukki semester 2, dengan sangat terpaksa kita harus mengembalikkan 4 orang siswa/I kelas IX kepada orang tua mereka masing-masing dikarenakan lebih dari 3minggu tidak masuk sekolah tanpa adanya alas an yang diperbolehkan.
Sehingga jumlah siswa/I MTs. Al-Iran kelas IX yang saat ini akan diwisuda berjumlah 47 orang.
DENGAN DEMIKIAN JUMLAH SISWA/I MTs. AL-IRFAN HINGGA SAAT INI  berjumlah 166 ORANG

JUMLAH TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Saat ini MTs. Al-Irfan memiliki Tenaga pendidik sebanyak 16 orang
L aki-laki  12 orang dan perempuan : 4 orang
Dan tenaga kependidikan 2 orang.

PRESTASI SELAMA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
Hadirin yang saya hormati,
Tahun 2017 ini saya sudah mencanangkan sebagai Tahun Prestasi untuk MTs. Al-Irfan.
Baru 5 bulan tahun 2017 ini berjalan, siswa/I MTs. Al-Irfan sudah meraih 10 kejuaraan mulai dari tingkat KKM (karangnunggal, cibalong dan parungponteng), tingkat tasik selatan, sampai pada tingkat Kabupaten.
Ingin sekali saya membacakan prestasi tersebut agar menjadi motivasi bagi siswa/I MTs. Al-Irfan yang lainnya.
1.     Juara I pidato B. Inggris tingkat Kabupaten tasikmalaya yang diraih oleh Nurul Akmal.
2.     Juara I tenis meja tingkat KKM yang diraih oleh Acep Maulana
3.     Juara I MTQ tingkat KKM yang diraih oleh Ita Fadilah
4.     Juara I pidato bahasa Inggris yang dirah oleh Nurul Akmal
5.     Juara III pidato bahasa Inggris Putri tingkat KKM oleh Dede Nida solihah
6.     Juara III tenis meja putri tingkat KKM oleh Alicia dan riska
7.     Juara III Tahfiz tingkat KKM oleh rendi
8.     Juara II lomba semaphore penggalang pramuka tingkat tasik selatan
9.     Juara II Lomba hasta karya penggalang pramuka tingkat tasik selatan
10.                         Juara I outbond penggalang pramuka tingkat tasik selatan.

Hadirin yang saya hormati,
Dari prestasi-prrestasi yang diraih oleh siswa/I MTs. Al-Irfan tersebut, menjadikan MTs. Al-Irfan sebagai salah satu sekolah yang disegani dan diperhitungkan berbagai pihak.
Kami sebagai tenaga pendidik tentunya merasa sangat bangga, dan sangat berterimaksaih kepada anak-anak kami yang telah mengharumkan nama MTs. Al-Irfan dengan prestasi gemilang ini.

Untuk Selanjutnya, dipenghujung tahun pelajaran ini, seperti tahun-tahun biasanya, kita dihadapai dengan adanya sebuah acara pelepasan atau perpisahan kelas IX karena mereka telah selesai menempuh pendidikan di MTs. Al-Irfan ini.
Maka dari itu saya sebagai kepala MTs. Al-Irfan, ingin mengungkapkan isi hati saya kepada mereka yang sebetar lagi akan meninggalkan Madrasah yang kita cintai ini.
Anak-anakku siswa/I kelas IX yang saya cintai, tidak terasa 3 tahun lamanya kita berkumpul disini. Tentu waktu 3 tahun yang terlewati itu terisi dengan suka dan duka yang kita alami.
Tiga tahun juga saya dan guru-guru di MTs. Al-Irfan ini memiliki kewajiban untuk mendidik kamu semua. Kewajiban yang harus kami pertanggung jawabkan bukan hanya kepada orang tua kamu semua, tapi juga harus kami pertanggung jawabkan di hadapan Allah yang maha kuasa. Karena saya dan juga guru-guru sangat sadar, ketika orang tua kamu 3 tahun lalu menyerahkan kamu semua kepada kami di MTs. Al-Irfan ini, maka kami adalah juga menjadi orang tua kamu semua.
Saya dan guru-guru memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan kamu, akhlak kamu, perilaku dan juga pengetahuan kamu.
Karena itu kami yang pertama kali sangat sedih, menjerit hati ini jika kami mendapatkan kamu semua tidak sesuai dengan apa yang telah kami ajarkan, tidak sesuai dengan apa yang kami didikkan kepada kamu selama di MTs. Al-Irfan ini.
Namun sebaliknya, kami juga akan sangat bangga jika kamu semua dapat menerima dan melaksanakan apa yang telah kami ajarkan dan kami didik kepada kamu.
Anak-anakku, siswa/I kelas IX yang saya cintai,
Saya dan juga guru-guru di sini yakin bahwa kamu adalah anak-anak yang baik,
Yang selalu mengikuti segala apa yang telah diberlakukan di MTs. Al-Irfan ini
Yang selalu mengikuti apa yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh guru-guru kamu di sini.
Yang telah mengikuti apa yang telah menjadi pembiasaan yang senantiasa dilaksanakan oleh adik-adik kamu setiap hari di sini.
Ketika Adik- adik kelas kamu sholat duha, kamu yang lebih dahulu mencontohkannya
Ketika Adik-adik kelas kamu sholat zuhur berjamaah, kamu juga yang mengajaknya
Ketika Adik-adik kelas kamu mengaji setelah sholat zuhur, kamu yang menjadi teladannya.
Itulah yang guru-guru kamu inginkan dan contohkan semua untuk diri kamu, kembali kepada kamu dan bekal kamu setelah keluar dari MTs. Al-Irfan ini.

Anak-anakku, siswa/I kelas IX yang saya cintai,
Setelah nanti kamu keluar dari ruangan ini, maka lepas juga kewajiban yang telah diberikan orang tua kamu kepada kami. Kewajiban untuk mengajar dan untuk mendidik kamu. Semua tanggung jawab yang selama 3 tahun ini kami emban, kami kembalikan kepada orang tua kamu.
Kami tidak akan lagi mengajar kamu, kami tidak lagi mendidik kamu, kami tidak lagi memberikan pembiasaan ibdah kepada kamu.
Kami tidak akan memerintahkan kamu untuk sholat duha layaknya kamu seperti hari-hari biasanya.
Kami tidak akan memerintahkan kamu untuk sholat zuhur seperti kami memerintahkan adik kelas kamu.
Kami tidak lagi melarang kamu jika kamu berbuat hal yang tidak baik, seperti kami melarang kamu diwaktu lalu.
Kami tidak akan lagi menghukum kamu jika kamu berbuat salah seperti masa-masa lalu.
SEMUANYA kembali kepada diri kamu dan juga orang tua kamu.

Anak-anakku, siswa/I kelas IX yang saya cintai,
Pada kesempatan kali ini juga izinkanlah saya dan juga guru-guru di MTs. Al-Irfan ini untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya. Selama kami diberikan kewajiban mendidik kamu, mungkin ada hal-hal yang sangat menyakitkan hati kamu, baik melalui perkataan guru kamu, atau melalui tindakkan guru kamu, sehingga hati kamu merasa tersakiti,- saya atas nama pimpinan MTs. Al-Irfan, dan juga atas nama pribadi memohon pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Selamat jalan anakku, selamat jalan kebanggaanku,
Jagalah nama baikmu, jagalah nama baik orangtuamu dan jagalah nama baik sekolahmu ini.
Selamat berpisah, doa kami semua insyaallah selalu menyertaimu
Semoga kamu menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amiin

Kepada orang tua siswa/I kelas IX
Tepat pada hari ini, saya dan juga guru-guru di Madrasah Tsanawiyah ini MENGEMBALIKAN apa yang menjadi kewajiban kami, yang telah bapak/ ibu percayakan kepada kami 3 tahun lalu yaitu untuk mendidik putra/I ibu/ bapak.
Kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, jika 3 tahun kepercayaan yang diberikan kepada kami tidak sesuai hasilnya dengan apa yang diharapkan ibu/bapak. Mungkin itu semua semata-mata kehilapan kami.
Dan kami mohon maaf, apabila selama mendidik putra/I ibu/ bapak, kami pernah melakukan tindakkan yang tegas, memberikan hukuman kepada mereka, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin itu semua karena kami merasa mereka adalah anak kami.
Kami juga sangat mengharapkan agar putra/I ibu/ bapak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Kepada Masyarakat, aparatur pemerintahan yang berada dilingkungan MTs. Al-Irfan
Saya sangat sering sekali mengatakan, bahwa MTs. Al-Irfan ini adalah asset Ummat Islam, milik kita bersama yang harus kita majukan bersama, harus kita jaga bersama.
Mari kita kita bersama-sama memajukan madrasah ini,
Apapun bentuk partisipasi anda untuk kemajuan Al-Irfan adalah suatu amal ibadah yang memiliki nilai dihadapan Allah SWT.
MTs. Al-Irfan tidak akan maju tanpa adanya dukungan dari semua pihak,-
MTs. Al-Irfan tidak akan menjadi madrasah yang berkualitas tanpa adanya partisipasi dari seluruh komponen masyarakat.
MTs. Al-Irfan tidak akan melahirkan lulusan-lulusan INSAN CENDEKIA jika tidak ada kesatuan dan persatuan dari seluruh stakeholdersnya
Sekali lagi saya mengajak kepada semuanya, mari kita ikut berpartisipasi memajukan MTs. Al-Irfan yang kita cintai ini demi agama, daerah dan bangsa.

Yang terakhir pesan saya kepada Tenaga Pendidik dan kependidikan MTs. Al-Irfan
Rekan-rekan tenaga pendidik dan kependidikan di MTs. Al-Irfan, kita semua di madrasah ini adalah ujung tombak dari sebuah proses pendidikan. Peran bapak dan ibu guru di MTs. Al Irfan ini sangat menentukan keberhasilan siswa/I, sangat menentukan masa depan mereka, sangat menentukan kemajuan agama dan bangsa kita.
Sebuah agagium mengatakan :
“Jika seorang dokter melakukan malpraktek (Kesalahan praktek), maka yang menjadi korban adalah seorang pasien,- namun jika guru melakukan malpraktek, maka yang menjadi korban adalah satu generasi atau lebih”.
Saya menyadari begitu berat tanggung jawab menjadi seorang guru, tanggung jawabnya bukan hanya kepada orang tua dan masyarakat saja, namun juga tanggung jawab kelak diakhirat di hadapan Allah SWT.
Maka dari itu saya berpesan kepada tenaga pendidik dan kependidikan MTs. Al-Irfan, jadilah anda semua seorang guru yang memiliki sikap professional, bertanggung jawab, berdedikasi tinggi dan loyal kepada MTs. Al-Irfan.
Kepada anda yang belum sadar dengan kewajiban profesi anda.
Satu ungkapan yang sangat popular “JADILAH GURU YANG BERKUALITAS ATAU TIDAK SAMA SEKALI”.
Demikian kata-kata saya pada acara wisuda dan pelepasan kelas IX siswa/I MTs. Al-Irfan di tahun 2017 ini.
Saya mohon maaf apabila dalam pidato saya ini ada kata-kata yang salah atau menyinggung perasaan hadirin semua.
Akhirul kalam
Wassalamualaikum wr.wb.
















Sunday, April 9, 2017

AL IRFAN DRUMBAND GROUP

Ekstrakurikuler yang berdiri 2017 ini merupakan sarana untuk menumbuh kembangkan potensi peserta didik di MTs. Al-Irfan. Eskul Drumband di daerah kami yang masih sangat jauh dari perkotaan merupakan sebuah terobosan baru, bukan hanya untuk mengenalkan kepada publik namun juga sebagai sarana menuju peningkatan madrasah. Terdiri dari 36 peserta didik yang tergabung dalam ADG (Al-Irfan Drumband Group) mengusung motto Kerjasama, Disiplin dan Tanggung Jawab menjadi faktor begitu cepatnya mereka memahami dan mengerti tentang pemainan musik drumband ini. Saling membantu sesama teman, disiplin dalam setiap latihan dan Bertanggung jawab dengan tugas masing-masing menambah kekompakkan dan tenarnya ADG.
Dengan bimbingan pembina eskul Ai Irma Akmaliah, S.Pd. dan ketua ADG Detia serta jajaran pengurus ADG yang lainnya menjadikan eskul ADG lebih terorganisir dan sangat berantusias untuk terus berkembang.




Wednesday, March 29, 2017

MENUJU MADRASAH UNGGUL

MENUJU MADRASAH UNGGUL
Oleh: Riduwan
Abstrak
Berdasarkan pernyataan para pakar pendidikan, madrasah masih dianggap sebagai lembaga pendidikan berkualitas rendah  dan second class dibanding lembaga pendidikan umum. Demi menjaga kewibawaan lembaga pendidikan Islam, kondisi ini tentu membutuhkan treatmen secara bahu membahu baik dari pemerintah maupun dari masyarakat dengan mengupayakan perbaikan mutu dan peningkatan daya saing madrasah sehingga menjadi unggul/modern. Untuk itu upaya yang mesti dan telah dilakukan oleh pemerintah secara simultan sesuai Standar Nasional Pendidikan berupa pembaharuan pendidikan Islam, adalah kebijakan yang mengorientasikan pendidikan Islam (madrasah) dalam tiga pilar pendidikan, yaitu perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta manajemen dan tata kelola. Dan upaya konkrit yang mesti dilakukan oleh insan madrasah dalam rangka akselerasi perbaikan mutu dan peningkatan daya saing madrasah adalah dengan melakukan beberapa cara yaitu pengembangan manajemen kelembagaan, mempertahankan karakter utama madrasah dan meningkatan kualitas SDM. Dengan upaya maksimal dan saling membahu antara pemerintah dan insan madrasah maka dimungkinkan akan terwujud lembaga pendidikan Islam (madrasah) yang bermutu dan memiliki daya saing (unggul) dalam percaturan dunia pendidikan baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
Key words: madrasah, unggul.
Pendahuluan
Madrasah dalam kancah pendidikan nasional kini masih dianggap sebagai lembaga pendidikan second class (kelas dua) dan berkualitas rendah. Imam Suprayogo menyatakan “sebagian banyak madrasah, jika dilihat dari hasil Nilai Ujian Nasional pada umumnya masih rendah apalagi bila dibandingkan dengan sekolah umum pada umumnya. Kecuali beberapa yang rupanya ditangani secara khusus, ternyata juga berhasil unggul dan dapat meraih  prestasi lebih tinggi bilamana dibandingkan dengan prestasi sekolah umum pada umumnya.” (http://uin-malang.ac.id:8080/index.php?option=comcontent&view=article&id= 1569:problem-peningkatan-mutu-madrasah&catid=25:artikel-imam-suprayogo)
Hal serupa dikatakan juga oleh pakar pendidikan yang juga seorang dosen pada UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar (http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita /09/01/17/26587-kemenag-masih-anaktirikan-madrasah-swasta), beliau berkata “berdasarkan hasil uji, mutu madrasah di bawah pengelolaan Kemenag masih rendah dibanding sekolah umum di bawah pengelolaan Kemendiknas, karena itu Kemenag harus mengejar ketertinggalan tersebut.”
Berdasarkan pernyataan kedua tokoh di atas, maka pendidikan Islam dalam hal ini madrasah, perlu didisain untuk menjawab tantangan perubahan zaman tersebut, baik pada sisi konsepnya, kurikulum, kualitas sumberdaya insaninya, lembaga-lembaga dan organisasinya, serta mengkonstruksinya agar dapat relevan dengan perubahan masyarakat serta mampu bersaing dan unggul di tengah lembaga pendidikan lain.
Sebagai bagian yang integral dari Sistem Pendidikan Nasional, madrasah tentu tidak bisa menutup diri dari perubahan-perubahan paradigma, konsep, visi dan orientasi baru pengembangan pendidikan nasional. Pengembangan madrasah ke depan harus diarahkan kepada konteks perubahan-perubahan yang begitu cepat. Madrasah diharapkan mampu memberikan andil besar bagi pemenuhan tuntutan dan kebutuhan masyarakat ke depan.
Lebih lanjut madrasah diharapkan tetap dapat melayani kebutuhan pendidikan yang beragam bagi orang banyak dengan konten pendidikan yang merelevansi jenis dan bentuk-bentuk baru, seiring perkembangan kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Potret madrasah yang demikianlah yang harus disuguhkan kepada masyarakat.
Tulisan ini diarahkan kepada bagaimana mengupayakan perbaikan mutu dan peningkatan daya saing madrasah sehingga menjadi unggul/modern dalam kancah pendidikan nasional dan internasional.
Pembahasan
Madrasah unggul adalah harapan. Sebagai umat muslim tentu kita akan berbangga bila lembaga pendidikan Islam dalam hal ini madrasah merupakan lembaga pendidikan yang bermutu, memiliki daya saing serta berwibawa, sehingga bisa mengungguli sekolah-sekolah lain baik dalam lingkup nasional terlebih lagi internasional. Untuk sampai kepada derajat tersebut tentu harus dilakukan langkah konkrit dan jitu agar harapan tersebut benar-benar menjadi kenyataan.
Madrasah unggul yang dimaksud adalah madrasah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (out put) pendidikan. Kehadiran madrasah unggul merupakan reaksi dari strategi pendidikan bersifat massal-konvensional yaitu dengan cara memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada semua peserta didik tanpa memperhatikan perbedaan kecakapan, minat dan bakatnya. Strategi ini dinilai mampu menunjang usaha mengoptimalkan pengembangan potensi sumber daya manusia yang cepat  (https:// makalahtentang.wordpress.com/2011/04/18/definisi-madrasah-unggul-dan-modern/).
Madrasah unggul ini diharapkan menjadi disain paradigma baru dalam menyahuti tuntutan zaman. Filsuf Kuhn berkata, “diperlukan suatu disain paradigma baru di dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru. apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigma lama, maka segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan” (H.A.R.Tilar:1998).
Dengan pengembangan madrasah unggul dimungkinkan akan memberi peluang bagi semua peserta didik untuk berprestasi secara optimal dan memacu pemerataan mutu pendidikan nasional. Dengan demikian kehadiran strategi madrasah unggul dapat mengimbangi kekurangan yang terdapat pada strategi massal-konvensional serta dapat membekali peserta didik dengan pengalaman belajar yang berkualitas, dengan sendirinya mereka mempunyai peluang yang lebih besar untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan pilihannya. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka perlu dikemukakan sekolah-sekolah unggul dengan manajemen yang tertata rapi, sehingga membawa hasil yang maksimal.
Depdikbud (https://makalahtentang.wordpress.com/2011/04/18/ciri-ciri-madrasah-unggul-dan-modern/) mengemukakan dimensi-dimensi keunggulan sebagai ciri madrasah/sekolah unggul adalah sebagai berikut:
  1. Masukan (input); yaitu siswa yang terseleksi ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang dimaksud adalah; (a) prestasi belajar superior dengan indikator nilai rapor, nilai Ebtanas Murni (NEM), dan hasil tes prestasi akademik, (b) skor psikotes yang meliputi intelegensi dan kreativitas, (c) tes fisik jika diperlukan.
  2. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
  3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun sosial psikologis.
  4. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas. Untuk itu perlu disediakan insentif tambahan bagi guru berupa uang maupun fasilitas lainnya.
  5. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar serta motivasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang seusianya.
  6. Kurun waktu belajarnya, lebih lama dibanding dengan sekolah lain. Karena bertambahnya materi kurikulum dan atau waktu pembelajaran di luar jam belajar yang telah ditetapkan.
  7. Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga maupun masyarakat.
  8. Sekolah modern/unggultidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di sekolah tetapi memiliki resonansi sosial kepada lingkungan sekitarnya.
Sejalan dengan dimensi keunggulan ini, maka untuk melihat karakteristik umum madrasah unggul meliputi (https://makalahtentang.wordpress.com/2011/04/18/ciri-ciri-madrasah-unggul-dan-modern/):
  1. Institusi madrasah yang efektif, baik ditinjau dari pencapaian tujuan maupun proses dan pendayagunaan sumber daya
  2. Memiliki kurikulum dengan landasan yang kuat, strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi, berbagai program yang mengembangkan akademik, bakat, minat dan kreativitas siswa serta tujuan dan standar kompetensi yang tinggi
  3. Memiliki kepala madrasah yang kapabel, sebagai administrator, organisator, penanam nilai, katalis, humanis dan rasionalis, serta dapat mengembangkan budaya, memilih strategi yang tepat dan mengelola perubahan yang terjadi
  4. Memiliki guru yang berkompetensi memadai baik secara personal, professional maupun sosial
  5. Iklim madrasah yang baik; dalam arti terdapat hubungan yang harmonis antara guru, kepala sekolah, staf, siswa dan orang tua siswa
  6. Memiliki program evaluasi yang mantap baik untuk mendiagnosis pembelajaran siswa, kemajuan siswa, maupun keefektifan program instruksional dengan standar performasi yang tinggi
  7. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam menunjang fasilitas pendidikan demi keberhasilan program madrasah.
Selain dari ciri-ciri tersebut di atas, nilai lebih dari madrasah modern/unggul dapat pula dilihat dari perlakuan tambahan di luar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum, program pengayaan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas dan kedisiplinan.
Dalam rangka mewujudkan madrasah unggul tersebut, maka perlu diadakan perbaikan mutu untuk meningkatkan daya saing madrasah di tengah percaturan pendidikan yang semakin berkembang. Upaya perbaikan mutu dan peningkatan daya saing madrasah selama ini telah dilakukan oleh pemerintah secara simultan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Perbaikan dan peningkatan mutu madrasah ini mesti dilakukan oleh pemerintah dengan penuh kesungguhan dalam rangka memajukan madrasah di tengah persaingan dunia pendidikan.
Fase penting pembaharuan pendidikan Islam paling mutakhir adalah kebijakan pemerintah yang mengorientasikan pendidikan Islam dalam tiga pilar pendidikan; (1) perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan (3) manajemen dan tata kelola. Tiga pilar inilah yang sedang digalakkan oleh pemerintah untuk memajukan pendidikan Islam, termasuk madrasah di dalamnya.
Perluasan akses pendidikan merupakan kewajiban pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat di mana pun mereka berada. Berkaitan dengan pilar ini, usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah (http://sofian-sukajadi.blogspot.com/2010/02/tiga-pilar-pendidikan-nasional.html):
  1. Pendanaan Operasi Satuan Pendidikan
  2. Penyediaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
  3. Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  4. Pengembangan Jejaring Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pendidikan
  5. Peningkatan Peran Serta Pemuda dan Masyarakat Luas.
Usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam hal ini berlaku untuk lembaga pendidikan secara umum, termasuk di dalamnya madrasah.
Kini, lembaga pendidikan seperti madrasah tidak lagi hanya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang berada di kota, wilayah strategis dan pusat pembangunan. Pemerintah berkewajiban membuka layanan pendidikan di daerah-daerah terpencil, terisolasi, terasing dan sulit terjangkau. Untuk itu usaha ini cukup membantu terwujudnya perluasan akses madrasah di negeri ini.
Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing madrasah telah dilakukan melalui upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan program-program beasiswa dan pelatihan dalam berbagai bidang dan profesi kependidikan bagi para kepala madrasah, pengelola administrasi dan keuangan, guru, pustakawan, tenaga bimbingan dan penyuluhan, pengawas bahkan komite madrasah. Dalam jangka panjang, tenaga-tenaga terlatih tersebut akan sharing pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki kepada teman sejawat, sehingga secara bertahap akan meningkatkan kinerja madrasah.
Lebih lanjut usaha yang mesti dilakukan demi meningkatkan mutu dan daya saing ini yaitu (http://sofian-sukajadi.blogspot.com/2010/02/tiga-pilar-pendidikan-nasional.html):
  1. Standarisasi Pendidikan
  2. Pendanaan untuk Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan
  3. Penyediaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
  4. Penyelenggaraan dan/atau Keikutsertaan dalam Olimpiade/Kompetisi Pendidikan
  5. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  6. Pemanfaatan TIK untuk Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan
  7. Penunjang untuk Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan.
Manajemen dan tata kelola madrasah telah mengalami proses menuju perbaikan yang diharapkan, untuk menjadi institusi yang unggul, dalam arti memiliki profesionalitas, akuntabel dan mandiri. Pola manajemen madrasah yang selama ini berdasarkan pada praktik alamiah sudah mulai ditinggalkan, agar madrasah dapat bersaing dengan institusi pendidikan lain, dan terus menerus mengejar ketertinggalan.
Usaha yang dilakukan pemerintah demi tercapainya pilar ini yaitu dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut (http://sofian-sukajadi.blogspot.com/2010/02/tiga-pilar-pendidikan-nasional.html):
  1. Peningkatan Sistem Pengendalian Internal
  2. Pengembangan Kapasitas Aparat dan Pengelola Pendidikan
  3. Penataan Regulasi Pendidikan dan Penegakan Hukum
  4. Peningkatan Citra Publik
  5. Penyelenggaraan Administrasi/Manajemen Pelayanan Pendidikan
  6. Pemanfaatan TIK untuk Penguatan Tata Kelola.
Setelah pemerintah berusaha keras dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, maka berikutnya giliran insan madrasah yang harus berupaya keras dan bekerja cerdas mengatasi kesulitan dan tantangan berat yang dihadapi. Bermodal totalitas dan kreativitas yang dimiliki agar mampu tampil lebih unggul, inovatif dan kompetitif. Dengan bekal kreativitas, untuk mampu memberikan layanan pendidikan yang berbobot.
Dalam usaha mengembangkan madrasah agar menjadi lembaga pendidikan yang unggul perlu mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang meliputi; standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
Secara konkrit akselerasi peningkatan dan pengembangan kualitas madrasah dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
  1. Pengembangan manajemen kelembagaan
Madrasah sebagai sebuah organisasi perlu melakukan pengembangan kelembagaan secara terus menerus. Sebuah pengembangan dalam organisasi memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah; terencana dan jangka panjang, berorientasi pada masalah, merefleksikan pendekatan sistem, berorientasi pada tindakan, melibatkan agen perubahan, dan melibatkan prinsip pembelajaran (Gobson, Ivancevich dan Donelly, dalam Abdul Azis Wahab, 2008).
Dengan beberapa karakteristik tersebut, maka pengembangan madrasah perlu dilakukan secara sistemik dan sistematis. Misalnya dengan merumuskan kembali visi madrasah tersebut, kemudian merumuskan langkah-langkah yang strategis untuk mencapai misi tersebut. Tentu saja dalam hal ini perlu dipertahankan adanya karakteristik madrasah sebagai lembaga pendidikan yang menekankan pada aspek pembelajaran agama, memprioritaskan pada pendalaman dan pengamalan ajaran agama dengan akhlakul karimah sebagai indikatornya.
Madrasah mestinya tidak perlu terpengaruh oleh lembaga pendidikan lain yang bermunculan dengan berbagai label unggulannya. Hal ini dikarenakan pada umumnya sebenarnya justru mengadopsi sistem model madrasah secara tidak langsung. Untuk itu yang perlu dikedepankan adalah bagaimana membuat manajemen kelambagaan yang bagus kemudian mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
  1. Mempertahankan karakter utama madrasah
Berbagai karakteristik madrasah yang telah dikemukakan di atas merupakan kekuatan yang luar biasa dari madrasah. Untuk itu perlu dipertahankan agar karakteristik madrasah tidak luntur. Strategi yang dilakukan untuk mempertahankan karakteristik tersebut adalah dapat dilakukan dengan menggali dan mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki.
Misalnya, madrasah tetap mempertahankan muatan pendidikan agama 70% kemudian mengembangkan muatan pendidikan umum dari 30% menjadi 60% sesuai dengan kurikulum di sekolah umum. Artinya, muatan keagamaan tidak dikurangi, tetapi dipertahankan dan ditambah dengan muatan umum. Dengan demikian maka karakteristik madrasah tidak akan hilang. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan penambahan waktu (jam pelajaran), sehingga madrasah perlu mengembangkan model pembelajaran menjadi sampai sore hari. Apabila madrasah tersebut telah menjadi bagian dari pesantren, maka untuk mewujudkan hal ini akan lebih mudah. Dengan cara seperti ini, madrasah akan dapat menghasilkan output yang lebih baik dibandingkan sekolah umum yang bercirikan Islam, karena memiliki basis organisasi dan budaya yang lebih kuat.
Madrasah harus berani tampil dengan jati dirinya sendiri, tidak perlu mengorbankan materi agama untuk menambah materi umum hanya demi mengejar target pada Ujian Nasional.
  1. Peningkatan kualitas SDM
Untuk membentuk suatu organisasi yang kuat, maka dibutuhkan SDM yang berkualitas dan profesional. Demikian pula dengan SDM madrasah yang selama ini dijadikan alasan rendahnya mutu pendidikan. Alasan yang sering dikemukakan adalah sedikitnya guru yang PNS, pendidikan relatif rendah, dan kurang profesional. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu SDM.
Ricky W. Griffin, yang dikutip oleh Fred C. Lunenburg dan Allan C. Ornstein (2004) mengemukakan berbagai alternatif teknik pengembangan profesionalisme. Di antara teknik tersebut yang mungkin relevan dan dapat dilakukan adalah; dengan pelatihan, on the job, simulasi, diskusi kasus dan role playing.
Banyak aspek dari SDM madrasah yang dapat dikembangkan. Dari aspek manajemen, dapat dikembangkan kemampuan manajerialnya. Dari aspek guru dapat dikembangkan kemampuan pedagogisnya yang secara umum dapat dikaitkan dengan kemampuan dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Dari aspek karyawan dapat dikembangkan kemampuan kinerja sesuai dengan job deskripsinya.
Dari tiga poin di atas dapat dirincikan menjadi beberapa langkah yakni dengan memiliki visi dan misi yang jelas, kepala madarasah yang professional, guru yang profesional, lingkungan yang kondusif, ramah siswa, manajemen yang kuat, kurikulum yang luas tapi seimbang, penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna, serta pelibatan orang tua/masyarakat.
  1. Visi dan misi yang jelas; dalam merumuskan visi dan misi madrasah harus memuat gambaran masa depan yang diinginkan oleh madrasah, pandangan jauh ke depan ke mana madrasah akan dibawa, wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah, imajinasi moral yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan di masa datang, harapan tinggi dari siswa dan guru, dorongan kepada siswa untuk belajar, bekerja, berbuat dan mengeluarkan kemampuan terbaik, dan mengarahkan pengembangan intelektual, sosial, emosional dan fisik siswa secara maksimal.
  2. Kepala Madrasah Profesional; maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan, masih tergantung pada pimpinannya. Maju dan tidaknya madrasah juga masih sangat tergantung pada bagaimana kepala madrasah untuk memenejnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai syarat kepala madrasah adalah (a). Memiliki kualifikasi memadai, kompeten, berpengalaman, (b). Memimpin secara efektif dan menjalankan visi misi untuk membina dan memajukan masyarakat madrasah ,(c). Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu madrasah,(d). Mengelola sumber & bahan dengan bijaksana, (e). Mampu bekerja sama dengan guru dan siswa, (f). Mampu bekerja sama dengan orang tua, komite, masyarakat dan badan terkait lainnya, (g). Meningkatkan moral staf madrasah, serta (8). Meningkatkan belajar berkesinambungan dan melakukan pengembangan diri.
  3. Guru Profesional; guru adalah ujung tombak terdepan untuk mengantarkan dan melayani siswa untuk berprestasi. Syarat yang harus dipenuhi sebagai guru yang professional antara lain adalah (a). Kualifikasi memadai dan kompeten, (b). Mempunyai sikap positif dan moral yang tinggi, (c). Mendorong siswa untuk mencapai prestasi tinggi, (d). Mengembangkan keterampilan berfikir kritis pemecahan masalah, dan kreatifitas siswa, (e). Peka terhadap kebutuhan siswa, (f). Menegakkan disiplin, (g). Mengundang partisipasi orang tua, (h). Melakukan belajar kerkesinambungan dan pengembangan profesi, (i). Mempunyai keterampilan yang luas termasuk keterampilan dalam mata pelajaran, (j). Dapat bekerja sama dan bekerja sebagai anggota tim.
  4. Lingkungan yang kondusif; lingkungan madrasah harus ditata sedemikian rupa hingga siswa menjadi betah berada di Lingkungan tersebut adalah lingkungan yang dapat menstimulasi siswa untuk betah belajar dan beraktivitas, bersih, aman, nyaman dan hangat/ramah. Selain itu sekolah merupakan tempat bagi semua orang untuk saling memperhatikan dan saling mendukung melalui hubungan yang positif. Sekolah juga bisa dijadikan untuk mempromosikan rasa saling memiliki dan kebanggaan terhadap Madrasah. Dan juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi intra madrasah, mempunyai aturan-aturan yang sensible, yang jelas dan dapat diterapkan/dilaksanakan. Serta mendukung kebijakan pengelolaan perilaku yang efektif yang ditopang oleh sistem pelayanan siswa yang efektif.
  5. Ramah Siswa; mendukung pengembangan potensi & kemampuan siswa secara maksimal, menangani kesulitan yang dialami siswa secara efektif dan efisien, Peka terhadap kebutuhan dan latar belakang individual siswa, berhubungan dengan community support service and resources yang tersedia di luar madrasah.
  6. Manajemen yang Kuat; memberdayakan potensi dan sumber Madrasah secara efektif , Mengembangkan program dan refleksi dengan warga Madrasah secara efektif , Mendasarkan pada perencanaan, pengembangan program, refleksi diri dan pengambilan keputusan secara kolaboratif, Mendukung supervisi staf dan pengembangan profesi, Luwes dalam mengorganisasi pembelajaran siswa dengan cara yang bervariasi.
  7. Kurikulum yang Luas tapi Seimbang; memberikan berbagai pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan untuk semua mata pelajaran, Memonitor aspek prestasi akademik, sosial, kepribadian, dan perkembangan fisik siswa, Memastikan bahwa siswa mengembangkan sikap yang positif terhadap belajar, Membantu siswa mengembangkan kecakapan hidup seperti percaya diri, memotivasi diri dan mengembangkan disiplin diri.
Proses pengembangan tersebut perlu dilakukan secara bertahap dan serius. Memang untuk melakukan suatu perubahan tidaklah mudah, karena pasti akan berhadapan dengan reaksi penolakan. Menurut teori medan kekuatan dari Kurt Lewin, sebagaimana dikutip oleh Nanang Fattah (2008), bahwa setiap perilaku merupakan hasil keseimbangan antara kekuatan pendorong dengan kekuatan penolak. Individu mengalami dua hambatan utama untuk melakukan perubahan, yaitu tidak bersedia mengubah perilaku yang sudah mapan, dan perubahan itu hanya dalam waktu singkat (kembali ke pola perilaku lama). Untuk itu dibutuhkan tahapan, yaitu tahap pencairan, tahap pengubahan dan tahap pembekuan.
Simpulan
Kondisi madrasah saat ini masih mengalami ketertinggalan jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum. Bahkan madrasah kian terpinggirkan dengan berbagai label negatif yang disematkan. Kondisi ril ini mengharuskan para insan madrasah dengan didukung oleh pemerintah untuk berbenah diri dengan mengupayakan tumbuh dan berkembangnya madrasah unggulan, yaitu madrasah yang memiliki karakteristik sesuai dengan ciri-ciri unggulnya suatu madrasah.
Dalam mewujudkan madrasah unggul sebagaimana harapan, pemerintah telah berupaya memperbaiki mutu dan meningkatkan daya saing madrasah dengan kebijakan yang mengorientasikan pendidikan Islam dalam tiga pilar pendidikan, yaitu perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta manajemen dan tata kelola. Upaya pemerintah ini tentu harus dibarengi dengan peran serta insan madrasah dengan  mengakselerasi peningkatan dan pengembangan kualitas madrasah dengan jalan mengembangkan manajemen kelembagaan, mempertahankan karakter utama madrasah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang dirincikan lagi dengan mengusahakan terbentuknya visi dan misi madrasah yang jelas, kepala madarasah yang professional, guru yang profesional, lingkungan yang kondusif, ramah siswa, manajemen yang kuat, kurikulum yang luas tapi seimbang, penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna, serta pelibatan orang tua/masyarakat.
Dengan upaya maksimal dan saling bahu membahu antara pemerintah dan insan madrasah maka dimungkinkan akan terwujudnya madrasah yang bermutu dan memiliki daya saing (unggul) dalam dunia pendidikan khususnya dalam lingkup keindonesiaan bahkan dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2008. Landasan Manajemen Pendidikan (Cetakan Kesembilan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/09/01/17/26587-depag-masih-anaktirikan-madrasah-swasta
Lunenburg, Fred C dan Allac C. 2004. Ornstein, Educational Administration; Concept and Practices, Belmont: Wadsworth/Thomson Learning.
Suprayogo, Imam. http://uin-malang.ac.id:8080/index.php?option=com_content&view= article&id=1569:problem-peningkatan-mutu-madrasah&catid=25:artikel-imam-suprayogo
Tilar, H.A.R. 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21( Cet. I). Magelang:  Tera Indonesia
Wahab, Abdul Azis. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan; Telaah terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

BAIT ALFIYAH TENTANG CINTA

Jatuh cinta dalam diam.


ويرفع الفاعل فعل أضمرا   #   كمثل زيد في جواب من قرأ

# terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.
# seperti  pengucapan “zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?

Adakalanya orang jatuh cinta namun memilih untuk menyimpan sejenak perasaan itu, bukan tanpa alasan,namun lebih kerena dia menganggap bahwa cinta untuk saat ini hanyalah sebuah keinginan yang belum mencapai tingkat kebutuhan.
Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta namun dengan cara yang  samar.  Karena mungkin dia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas.
Lebih tepatnya dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah.
Karena cinta bukan hanya sekedar tentang merasa nyaman, namun lebih kepada memberi rasa nyaman.
Karena cinta bukan hanya menerima, tapi memberi dan memberi.


Jarak jauh sekalipun tak mampu memadamkan api cinta


وعلقة حاصلة بتابع   #   كعلقة بنفس الاسم الواقع
# Hubungan dhomir yang timbul dari isim  taabi’ ( mengikuti isim yang asal)

# Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.

 Bait ini menjelaskan tentang syaagil dalam istighol, untuk dijelaskan lebih detail mungkin
 akan sangat panjang, namun saya akan coba untuk menjelaskan lewat contoh saja.
Contoh awal dari istighol زيدا ضربته
Contoh istighol dengan taabi’  زيدا ضربت رجلا يحبه
Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.

Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga sangat diharapkan. Namun terkadang bagi mereka yang LDR, menelpon atau bahkan melihat foto kekasihnya saja, mampu mengobati rindu yang datang, layaknya bertemu langsung empat mata. 
Karena cinta yang haqiqi tidak akan luntur hanya dengan jarak

dicopy dari http://bungkusroti.blogspot.sg/2016/05/7-bait-cinta-dalam-nadhom-alfiyah-ibn.html

Sejarah Kemerdekaan: Mengenang Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

sebelum pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 agustus 1945, terdapat peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan. Peristiwa ...